Thursday, March 7, 2013

Susunan Hidangan

Susunan Hidangan
Susunan Hidangan Kalau kita tuan rumah mau menghidang, yang perlu diperhatikan adalah :
Kalau makan dengan tangan, maka :
1.Nasi pas dimuka tamu,
2.Di kanan tamu air cuci tangan
3.Di kanan tamu setentang dengan nasi, ikan
4.Di kanan ikan, adalah sayur
5.Di kiri, setentang nasi adalah gelas
6.Di tengah nasi tambah. Kalau makan dengan sendok, maka letak gelas di sebelah kanan. Artinya kalau makan dengan tangan, minum boleh dengan tangan kiri, dan kalau dengan sendok, minum harus dengan tangan kanan.

Tata Tertib Makan Bersama

Tata Tertib Makan Bersama
Tata Tertib Makan Bersama
Duduk tertib. Usahakan mengambil sayur dulu. Makan pelan saja, mulut jangan berbunyi. Tuan rumah harus terakhir “ mari ” berhenti makan. Diusahakan tamu duluan mari. Kalau ikan panggang pongkeronya, kalau sebelah sudah habis, jangan di balik lagi, pantang. Jangan “ temora ”, jangan sisakan nasi dalam piring. Nasi harus habis. Jangan “ membersihkan ” gigi dengan benda runcing lain di muka orang. Jangan berkumur di muka orang. Jangan ntorop sesudah makan.-

Friday, March 1, 2013

Adab Memberi Lauk

Adab Memberi Lauk
Adab Memberi Lauk Menurut tata krama Gayo, kepada tamu terhormat, kepada bapak, ibu, mertua, kepada suami, tidak boleh disuguhkan : “ Ekor Ikan ” Kalau ikan emas dipotong dua,rupanya potongan yang bagian ekor sangat banyak tulangnya, jadi kalau ini diberikan kepada orang yang kita hormati, sayang mereka ketulangan. Itu rupanya rahasianya. Pongkero/itak/iwak ayam, ada juga pantangnya pada beberapa bagian yaitu, bagian yang disingkat dengan : K U R I K K=Kiding = kaki, bagian ini sangat kurang dagingnya. Kalau bagian ini kita berikan misalnya kepada tamu kita, sayang dia pasti tidak puas, lebih-lebih kalau tamu kita itu ompong. Sayang. Arti hiasan : kalau kita berikan kiding kepada orang maka orang tersebut kita anggap orang miskin, jalan ke sana, merantau ke sana, cari makan karena di kampungnya tidak ada harta. Jadi terpaksa merantau. U=Uki = meminyakne, bagian ini dianggap kurang sopan saja, walaupun di sana banyak dagingnya. Arti kiasan : kalau bagian ini kita berikan kepada orang lain, maka kita bermaksud memberitahukan orang tersebut orang jahat, suka kawin, suka mengganggu isteri orang, suka mengganggu gadis dan orang yang tidak disukai di dalam kampung. R=Rongok = leher = penggelihne, bagian ini juga tidak atau kurang dagingnya. Kalau kita berikan kepada orang, sayang, daging kurang, sedangkan yang terbanyak tulangnya. Arti kiasan : Dikiaskan sebagai orang yang sering marah, suka berkelahi, suka menyakiti hati orang lain. Senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang, orang yang mementingkan diri sendiri, tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. I=IMUL/ Bagian dekat dengan dubur. Bagian ini memang banyak dagingnya tapi termasuk juga lobang duburnya. Daging banyak, tapi letaknya persis dibagian yang paling kotor. Kurang disukai orang. Arti kiasannya : Dikiaskan sebagai orang perempuan yang agak liar, agak menjual diri, orang yang berhati baik kepada siapapun. Jadi kalau ada tamu kita perempuan dan kita berikan ini sebagai itaknya sama dengan menunjuk bahwa tamu kita tersebut adalah PSK. K=Kepek/ujung sayap. Bagian ini sangat sedikit dagingnya lebih banyak tulangnya. Jadi sebaiknya jangan diberikan kepada tamu. Arti kiasannya : Bagian ini dimisalkan orang yang sering merantau ke negeri orang sebagai pedagang, pengusaha, pencari ilmu, dan sebagainya. Tetapi kepergian merantau bukan karena miskin tetapi lebih karena di rantau lebih banyak rezeki dan ilmu. Kartu Kuning dan Kartu Merah untuk Tamu Rupanya tidak hanya dalam permainan sepakbola ada kartu, pada masyarakat Gayo Lues dulu juga ada. Kalau ada tamu yang sering datang ke rumah, walaupun tak diundang, setelah makan baru pulang, menurut tata krama Gayo, dia tidak disenangi, tetapi tidak boleh dinyatakan dengan perkataan misalnya kita bilang begini : “ Saudara sering kali datang ke rumah kami untuk makan, kami minta saudara jangan datang lagi ”. Cara ini tentu kasar, tidak boleh begitu tetapi harus dengan pelambang. Kalau dia datang lagi, mula-mula dikasih sayurnya, daun kerpe mulo (genjer). Kalau kita datang, dikasih oraang sayur genjer, artinya kita tidak disenangi. Jangan datang lagi. Kalau datang lagi, maka dikasih sayur daun Akong/lelebu. Ini merupakan kartu kuning. Kedatangan tamu yang tidak disenangi. Kalau datang lagi, maka dikasih sayur batang keladi, tanpa dikasih air jeruk. Batang keladi ini sangat gatal. Ini kartu merah. Kalau datang lagi, maka tuan rumah boleh mengatakan hal yang kasar seperti di atas. Ini sudah dibenarkan tata krama Gayo Lues.