Wednesday, February 6, 2013

Beguru

Berguru
Berguru dimaksudkan calon penganten diserahkan kepada tengku imem untuk diajarkan segala persoalan berumah tangga, bermasyarakat, dan lain-lain. Pada dasarnya yang paling pokok diajarkan adalah sopan santun bermertua, bersuami/bagi pemudi dan beristeri bagi pemuda. Bagaimana berbicara dengan mertua, lakun, kakek, nenek, dan lain-lain. Misal yang lainnya adalah makan di rumah mertua tidak boleh tambah, minum tidak boleh dengan tangan kiri, tidak boleh memandang wajah mertua, tidak boleh membelakangi mertua, tidak boleh membantah ketentuan yang digariskan mertua dan lain-lain.

Tata cara pelaksanaan berguru :
Dimulai dengan kenduri yang dihadiri oleh seluruh anggota pemangku adat, kapala kampung, imem, bilal, saudere, urang tue, pegawe, pengulunte. Pada pagi hari sekitar pukul 08.00 pagi, di rumah calon penganten. Setelah acara kenduri selesai, maka calon penganten didudukkan di atas ampang, di muka kepala kampung. Calon penganten ini lalu ditepung tawari oleh kaum ibu, beberapa orang, neneknya, bibinya, dan lain-lain. Setelah selesai tepung tawar, biasanya sekali lagi calon ini dinasehati oleh cerdik pandai yang telah biasa bertugas untuk itu. kadang-kadang, kata nasehat ini tidak ada karena nasehat yang diberikan imem sebelumnya dianggap sudah memadai.
Previous Post
Next Post

0 komentar: