Sunday, February 3, 2013

Turun mani

Turun mani
Seminggu setelah lahir, barulah secara resmi bayi ini dibawa ke sungai untuk dimandikan. Bayi digendong oleh seorang gadis yang berpakaian adat, diiringi bidan dan ibu si bayi di belakang. Gadis penggendong bayi tadi membawa api yang dinyalakan pada kain yang dipintal/demi sedangkan bidan membawa kelapa dan langir untuk si bayi. Sesampai di kali, si bidan membacakan doa, lalu membelah kelapa, tepat di muka si bayi, dengan maksud agar si bayi, jangan takut kepada gejolak dunia yang sebentar lagi akan dihadapi.
Selesai upacara di sungai, orang tua si bayi diwajibkan untuk menebus anaknya sendiri dari tangan si bidan dengan tebusan sebambu beras. Akhir upacara ini adalah dengan diadakannya kenduri sekedarnya, dan setelah kenduri selesai baru anak bayi ini diberi nama.
Previous Post
Next Post

1 comment:

  1. kurang lengkap cara dan bahan untuk perosesi upacaranya, kalo bisa tolong di lengkapi supaya lebih enak untuk di pahami.. terimakasih

    ReplyDelete