Friday, March 8, 2013

Adab Bertamu

Adab Bertamu
  1. Ketika saya bertamu, maka saya harus duduk pas di hadapan tuan rumah. Kalau begitu keadaannya maka saya tetap melihat ke depan. Tetapi kalau yang dihadapi itu calon mertua, maka saya, duduk harus membelakangi dapur. Maksudnya supaya saya tidak melihat gadis atau perempuan di dapur.
  2. Kalau lebih dari seorang, maka diusahakan yang agak alim yang menghadap ke dapur. Begitu juga kalau tamunya banyak, harus ada saling kalah-mengalah. Siapa yang merasa alim, tidak mata keranjang, maka dialah yang menghadap ke dapur. Maksudnya agar jangan memanfaatkan waktu yang sempit untuk main mata.
  3. Kalau disuguhi minuman, jangan pegang gelas dengan tangan kiri, jangan minum dengan tangan kiri. Juga kita usahakan waktu bertamu menonaktifkan tangan kiri. Misal jangan merokok dengan tangan kiri. Jangan menerima sesuatu dengan tangan kiri. Jangan memberi dengan tangan kiri. Jangan memindahkan gelas, atau barang yang lain di atas meja dengan tangan kiri. Juga kalau menunjuk sesuatu jangan dengan tangan kiri. Adakah pengecualian? Ada, yaitu kalau kita makan dengan tangan maka kita minum harus dengan tangan kiri karena tangan kanan kita kotor, sedangkan kalau kita makan dengan sendok, maka kita minum harus dengan tangan kanan.
  4. Kalau mau memakan sesuatu makanan usahakan jangan mencium makanan tersebut. Itu pantang, kalau dilihat kaum ibu, dia bisa tersinggung dan kapanpun dia tidak akan memberi makanan kepada kita lagi.
  5. Sesudah makan dan kita sudah kenyang maka dilarang keras, memegang tali pinggang apa lagi memindahkan besi kancing tali pinggang sampai melonggarkan sampai tiga digit. Jadi betapapun kenyangnya, tali pinggang biarlah seperti biasa. Kemudian juga kalau kita memakai kain sarung jangan diubah simpulnya. Pantang.
  6. Kalau duduk, biasa, jangan cangkung, menampangkan kaki kanan ke atas kaki kiri. Ini kurang sopan, biarlah kaki jatuh sendiri kalau kita duduk di kursi, dan bersila secara sopan kalau kita duduk di tikar.
  7. Ada istilah orang tua Gayo Lues, nti kalang binatang’e artinya jangan sambar sana – sambar sini. Maksudnya kalau misalnya makan di rumah orang, kalau sudah dihidang maka bagian kita adalah yang di depan kita. Jadi kalau, tak perlu, tak usah diambil bagian orang lain. Misalnya ikan di hadapan kita sudah habis, lalu kita sambar ke kiri dan ke kanan mengambil ikan orang lain. Ini namanya kalang/burung elang binatang’e.
  8. Selesai makan tidak boleh burkumur-kumur, kedengaran suaranya dan membersihkan gigi dengan benda yang tajam di muka orang/Bahasa Gayo : Nyelpot.
  9. Sebaiknya bawa sapu tangan sendiri sebagai lap, selesai makan

Previous Post
Next Post

0 komentar: