Saturday, March 9, 2013

Syarat Bertamu

Syarat bertamu
Jangan lama. Kalau pembicaraan sudah rampung, maka pulanglah. Memang ada tuan rumah yang suka cerita, ingin agar tetap disitu, tetapi sebaiknya kita harus tahu diri. Masih banyak pekerjaan tuan rumah yang harus dilanjutkan.
Jangan minta minum atau makan, kepada tuan rumah, meskipun kita tahu banyak roti atau kue, atau jenis minuman yang disimpan. Tidak baik, tidak sopan, kurang harga diri kita. Apa yang dihidangkan/kalau ada, itu saja yang kita minum/makan. Sekali lagi jangan bilang begini : “ Oi, mana minumannya, mana kue hari rayanya, mana oleh-oleh yang kau bawa dari Medan ? “. Bicara haluspun di rumah tuan rumah bernilai kasar, misalnya : “ Haus kali ini bang, maklumlah perjalanan kami sangat jauh tolong segelas air putih “. Ucapan ini boleh, kalau memang sangat terpaksa dan tuan rumah adalah kenalan kita.
Jangan terlalu sering melihat ke dapur. Pada masa dulu, anak gadis selalu mengintip tamu dari dapur. Tidak boleh anak gadis ikut duduk dengan tamu orang tuanya, terkecuali tamu yang datang adalah tamu anak gadis tersebut.
Jangan menghabiskan apa yang dihidangkan. Kalau yang dihidangkan kue, atau lemang atau kolak, dan lain-lain, diusahakan jangan habis. Ini kurang baik. Kalau habis juga, karena enak, tidak apa-apa, namun isteri/anak gadis tuan rumah akan mencap kita sebagai “ berlokan ”, rakus. Dilain kesempatan kita tidak disuguhi kue lagi.
Mulut jangan ribut. Kalau makan makanan yang disuguhkan, mulut mengunyah jangan berbunyi, jangan kertak-kertuk, kecuali yang dimakan memang berbunyi seperti kerupuk. Memang sukar, tapi berlatihlah.
Jangan ntorop. Usahakan karena kenyang, perut sudah berisi udara dari perut keluar berbunyi “ OOOP ”.
Previous Post
Next Post

0 komentar: